Kuliah Politik di Warung Kopi

Oleh : Riandy Syarif

Politik adalah keniscayaan, dimana hampir setiap kebijakan baik itu ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, agama, Hankam dan lainnya pasti akan ditentukan oleh pertimbangan politik. Dapat kita saksikan kisruh dua lembaga KPK dan Polri yang memancing perdebatan tentang hukum yang dipengaruhi oleh kondisi politik yang terjadi, atau kebijakan pemerintah terkait harga BBM yang tidak hanya menjadi pertimbangan murni ekonomi namun juga politik, sehingga tidak salah jika kita katakan bahwa Politiklah yang menentukan segala kebijakan negara ini. Issue politik adalah issue paling hangat, familiar dan up to date di media-media elektronik, cetak bahkan dunia maya yang melahirkan istilah Kultwit atau Twitwar, dimana hampir setiap orang pasti tidak canggung jika berbicara masalah politik. Perpolitikan pun tidak terlepas dari dunia akademisi atau perguruan tinggi, kita menegnal istilah BEM yang dipimpin oleh Presma (Presiden Mahasiswa), ada pula Pemirama (Pemilihan Raya Mahasiswa), Komisi Pemirama dan lainnya, bahkan banyak sekali pergerakan mahasiswa yang berafiliasi dengan Partai Politik. Di perguruan tinggi ada jurusan politik yang mempelajari ilmu-ilmu perpolitikan dan komunikasi politik. Namun faktanya, banyak Kepala daerah atau pun Anggota Legislatif yang terpilih tidak memiliki basic pendidikan ilmu politik, namun sukses berpolitik. Untuk menjadi Politikus handal tidak mesti harus paham ilmu politik, seperti juga ilmu bisnis, untuk menjadi Entrepreneur sukses tidak mesti lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Sebenarnya ada tempat yang tidak kalah hebat dengan acara Perdebatan Politik di Media Televisi, Warung Kopi lah tempatnya.Saat kita mampir di warung kopi (baca : warkop) sering terlihat kumpulan bapak-bapak yang bicara masalah politik, dari politik daerah sampai nasional. Analisanya seru, liar namun menarik, walaupun terkadang meleset tapi seringkali juga benar. Orang yang berbicara di warkop pun terdiri dari beragam latar belakang, dari profesi, pendidikan, suku bangsa, agama dan daerah domisili yang pada akhirnya membuat semakin beragamnya informasi yang dating namun perlu ditelusuri lagi kebenarannya, bahkan terkadang cukup membingungkan. Namun inilah uniknya, Politik yang katanya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat kecil, dibahas dan dianalisa oleh masyarakat grass root yang paham dengan kondisi riil dilapangan. Terkadang kita akui jika para elit pemerintahan sering kali membuat keputusan kurang sesuai dengan kondisi nyata, bagaimana mungkin sebuah kebijakan tentang penanggulangan kemiskinan bisa tepat jika rapatnya di hotel mewah berbintang, bagaimana mungkin jika rencana kerja bisa efektif jika yang membuat belum pernah merasakan hidup miskin diantara rakyat jelata. Harusnya rapat dan pembahasan masalah kemiskinan dilakukan di wilayah pemukiman kumuh dan boleh juga sesekali para elit menginap semalam dirumah pemulung, sehingga kebijakan yang dibuat akan sangat sangat menyentuh pada permasalahan kemiskinan.

Kembali ke warkop, analisa politik di warkop boleh dijadikan tambahan informasi bagi para politikus, tentu dengan menyaring seluruh informasi yang ada. Dengan kata lain, bahwa para elit harus mau dan sering-sering berbincang dengan rakyat, mendengar permasalahan, masukan, kritikan bahkan keluhan. Pusing pasti, namun dengan mendengar langsung suara rakyat, setidaknya sudah membuat hati rakyat sedikit terobati, selain itu menjadi tabungan elektabilitas untuk pemilihan akan datang, hehehehe J

 

Seperti kata Om Iwan Fals :

Dikantong safarimu kami titipkan…Masa depan kami dan negeri ini..Disana… digedung DPR…. Jreng jreng

Tentang riandysyarif

Saya orang yang simple dengan ide yang simple demi tujuan yang luar biasa
Pos ini dipublikasikan di Kaca Mata. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar